Amtsal al-Qur'an (Studi Ulumul Qur'an)
AMTSAL AL-QUR’AN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu:
M.Hidayat Noor, M. Ag.
Oleh :
Muhammad
Radya Yudantiasa 15530095
Khoirun’nisa Indah Safigri 15530060
Mita
dewi
155300
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
bertemakan tentang Amstal Qur’an dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak M.Hidayat Noor,M.Ag.
selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an yang telah banyak memberikan ilmu serta
nasehat yang bermanfaat bagi kami.
Kami sangat
berharap semoga makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan pengetahuan kami tentang Ulumul Qur’an.
Kami juga menyadari bahwa banyak kekurangan dari makalah ini yang jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, serta usulan
demi perbaikan makalah yang kami buat untuk masa yang akan datang.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang membacannya. Kami memohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam makalah
yang kami buat. Dan kami memohon kritik dan saran demi perbaikan pada diri kami
untuk masa yang akan datang.
Yogyakarta, 8 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1
KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
A.
Latar Belakang.....................................................................................
B.
Rumusan masalah.................................................................................
C.
Tujuan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 5
A.
Pegertian Amtsal Qur’an...................................................................... 5
B.
Macam Amtsal Quran .......................................................................... 8
C.
Rukun dan syarat Amtsal Quran ......................................................... 9
D.
Urgensi Amtsal Quran .........................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................... 15
A.
Kesimpulan .......................................................................................... 15
B.
Penutup................................................................................................. 15
C.
Daftar Pustaka...................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-Qur’an
adalah kitab suci kaum muslimin dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama
dan utama yang harus mereka imani dan aplikasikan dalam kehidupan mereka agar
mereka memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Sebagai umat islam yang
taat, sudah semestinya kita membaca serta mempelajari apa yang terkandung di
dalam Al-Qur’an. Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama
ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-pesannya, tetapi juga
telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga keotentikannya.
Dalam
mempelajari Al-Qur’an, ada beberapa ilmu yang harus kita pelajari, karena sulitnya
memahami al-quran tanpa di bantu dengan ilmu-ilmu al-quran, salah satu
ilmu-ilmu al quran yang membantu dalam memahami al-quran yaitu amtsalul quran
yang menjelaskan tentang perumpamaan – perumpamaan dalam al-quran. Dengan ini
kami sebagai pemakalah akan membahas sedikit tentang amtsalul quran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian amtsal quran ?
2.
Apa macam-macam amtsal quran ?
3.
Bagaimana rukun dan syarat dalam amtsal quran ?
4.
Apa urgensi-urgensi dalam amtsal quran ?
C.
Tujuan
1.
mengetahui pengertian amtsal quran
2.
mengetahui macam-macam amtsal quran
3.
mengetahui rukun dan syarat dalam amtsal quran
4.
mengetahui urgensi-urgensi dalam amtsal quran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Amstal
Secara etimologis, kata Amtsal merupakan bentuk jamak dari
kata matsal dan mitsal, perumpamaan, sesuatu yang menyerupai atau
menyamai, dan bandingan. Secara terminologis matsal adalah ungkapan
perkataan yang dihikayatkan dan sudah popular untuk menyerupakan keadaan yang
terdapat dalam perkataan itu dengan keadaan sesuatu yang karenanya perkataan
itu diucapkan. Matsal merupakan
cara menyerupakan sesuatu (keadaan, seseorang) dengan apa yang dalam perkataan
itu. Jadi, Matsal selalu menyerupai sumber yang kepadanya sesuatu yang
lain yang diserupakan.
Tentang amtsal ini, Sayyid Qutb berkata bahwa amtsal, dalam
al-Qu’an, merupakan sarana untuk menggambarkan kondisi bangsa-bangsa pada masa
lampau, termasuk penggambaran akhlaknya yang sudah sirna. Penyair Zuhair dan
Naghibah adz-Dzibhanim seperti yang dikutip oleh Ahmad hasyimi, menyatakan
bahwa, biasanya, amtsal digunakan untuk sesuatu keadaan dan kisah yang
hebat. Karena itu, amtsal menonjolkan sesuatu makna yang abstrak ke
dalam bentuk indrawi agar menjadi lebih indah dan menarik.
Amstal dalam al-Qur’an,banyak dibahas ulama terdahulu dalam kitab
tersendiri seperti al-Amtsal fi al-Qur’an karang Mahmud Ibnu Syarif, Amtsal
al-Qur’an karangan Ibnu Qayyim al-jauziyah. Masalah amtsal juga menjadi bab
tersendiri dalam kitab-kitab ulumul qur’an seperti karangan as-Syuyuti,
az-Zarkasyi, dan Manna’ al-Qaththan.
Ibnu Qayyim al-jauziyah, yang seperti yang dukutip oleh Manna’
al-Qaththan, memberi definisi amtsal dalam al-Qur’an sebagai upaya penyerupaan
sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal hukum dan mendekat akan sesuatu yang
abstrak dengan indrawi (konkret).
B.
C.
D.
Faedah-faehah Amtsal Qur’an
Diantara faedah-faedah amtsal al-Qur’an adalah :
1.
Menampakkan sesuatu yang abstrak yang hanya ada dalam pikiran ke
dalam benruk konkrit yang dapat dirasakan imdera manusia sehingga akal mudah
menerimanya.
2.
Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang padat, sebagaimana
yang terdapat dalam amtsal tamimah.
3.
Mendorong orang yang diberi matsal untuk berbuat sesuai dengan isi
matsal (perumpamaan), jika ia sesuatu yang disenangi jiwa, seperti dalam surah
al-baqarah ayat 261.
4.
Pesan dalam matsal (perumapamaan) lebih efektif dalam memberikan
nasehat, lebih berpengaruh pada jiwa dan lebih dapat memuaskan hati. Allah
berfirman, yang artinya : “ Sesungghunya telah kami buatkan bagi manusia dalam
al-Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.”
(QS.Al-zumar :27).
Komentar
Posting Komentar